Membidik Peluang Tanpa Ganggu Kuliah

Anggapan sekolah di Yogya murah kini berangsur terkikis. Biaya pendidikan dan biaya hidup di Yogya cenderung makin mahal. Semula banyak orangtua menyekolahkan anaknya di Yogya, termasuk ke perguruan tinggi, dengan harapan memperoleh pendidikan bermutu dan biaya hidup murah. Namun bagaimana kenyataannya ?

TIDAK bisa dipungkiri, mahalnya biaya pendidikan di perguruan tinggi (PT) mengharuskan mahasiswa dari kalangan keluarga kurang mampu harus berhemat dalam segala hal. Tak hanya uang semester yang harus dibayar, namun juga uang praktikum, pembelian buku, fotokopi dan sebagainya. Maka tak mengherankan jika untuk menyiasati kebutuhan bahan bacaan, sejumlah mahasiswa harus ‘bergabung’ dengan mahasiswa lain yang mampu membeli buku. Atau, setidaknya harus rajin mengunjungi perpustakaan.

Salah seorang mahasiswa dari Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY, sebut saja Fiantoro, mengaku harus tahu diri dengan kondisi ekonomi keluarganya. Artinya, ia harus berhemat terutama untuk kebutuhan yang sifatnya konsumtif. “Karena biaya kuliah cukup tinggi, selain uang semester juga harus membayar uang praktik, termasuk seragam olahraga dan sebagainya. Kami harus memaklumi kondisi ini agar orangtua tak keberatan mengeluarkan biaya,” kata mahasiswa yang tinggal di Bantul ini.
Keuntungan Fiantoro adalah warga Yogya, sehingga tak perlu biaya tambahan seperti kos atau uang makan. Selain itu, ia masih bisa bantu-bantu orangtua di rumah sekadar untuk meringankan beban. Selama ini ia tak pernah mendapat bantuan pendidikan dari pihak lain, seperti beasiswa maupun yang lain. “Seluruh biaya ditanggung orangtua,” katanya.
Lain lagi dengan Prasetyo, seorang mahasiswa di sebuah PTS di Yogya yang asli Bantul. Sejak beberapa semester terakhir ia memperoleh beasiswa dari PT. “Setidaknya bisa meringankan beban bagi orangtua kami. Bisa untuk membeli buku, fotokopi dan kegiatan kampus lainnya,” katanya.
Prasetyo juga bukan anak dari kalangan orang mampu, sehingga biaya kuliah memang dirasakan cukup berat. Bahkan ia juga aktif di berbagai organisasi, termasuk aktif dalam kesenian yang sering memberinya penghasilan. Kesulitan ekonomi itulah yang justru menyemangatinya untuk lebih aktif, baik dalam belajar, kuliah maupun mengikuti kegiatan-kegiatan kampus lainnya.
“Kami harus menerapkan manajemen ketat agar tetap bisa kuliah. Baik ketat dalam mengatur ekonomi maupun memenuhi kebutuhan bahan bacaan yang kami perlukan. Kadang kami harus bergabung dengan rekan kuliah untuk sekadar meminjam buku atau menggandakan bahan-bahan bacaan,” ungkapnya.
Meski terengah-engah dalam soal biaya kuliah, namun Prasetyo yakin tahun depan ia akan mampu menyelesaikan studinya. Bahkan ia berencana melanjutkan kuliah ke jenjang S2 dengan keterbatasan kemampuan biaya. “Jujur, saya akan menjual sepeda motor saya untuk melanjutkan kuliah hingga jenjang S2. Sepeda motor akan saya jual dan ganti yang jauh lebih murah dan sisa uang penjualan motor itu akan saya manfaatkan untuk biaya kuliah nanti,” tambahnya.
Harus Kreatif
Di saat harga berbagai kebutuhan naik, mahasiswa memang harus pandai mengatur kebutuhan hidup. Terlebih bagi yang pas-pasan, tak bisa hanya mengandalkan kiriman dari orangtua. Tak sedikit mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di Yogya ini mencari dana tambahan dengan bekerja sambilan atau part time, dari yang sekadar kerja serabutan sampai menjadi pekerja di kantoran.
Prinsip mereka, kerja tersebut tak mengganggu jadwal kuliah dan menghasilkan uang. “Saya kadang-kadang ikut bongkar-bongkar bangunan,” ujar Sahara, mahasiswa semester akhir UIN Sunan Kalijaga Yogya.
Penghasilan yang ia peroleh digunakan untuk membeli buku, fotokopi dan keperluan lain. Ia terpaksa bekerja sambilan karena orangtuanya bukan tergolong keluarga mampu secara ekonomi. Beruntung, Sahara di Yogya tidak kos, melainkan tinggal bersama orangtuanya. Aktivis Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) ini mengakui, kebutuhan hidup dan biaya pendidikan di Yogya kini sudah berubah, makin mahal. Ia sangat khawatir di masa mendatang biaya pendidikan di Yogya semakin tak terjangkau.
Komentar senada dikemukakan mantan aktivis LSM Sappurata, Sigit yang meminta agar mahasiswa sekarang harus kreatif. Artinya, tidak bisa kalau hanya melulu kuliah. Ia menunjuk contoh dirinya yang pada saat kuliah juga nyambi kerja. Apalagi jika melihat kebutuhan sekunder mahasiswa sekarang yang kadang melebihi keperluan primer. Kalau orangtuanya mampu mungkin tak masalah. Tapi bagaimana jika untuk membayar biaya kuliah saja tak ada sisa, sehingga satu-satunya jalan mahasiswa harus cari sambilan. Tentu saja, kata Sigit, kerja yang cocok dilakukan mahasiswa tak boleh berbenturan dengan jam kuliah.
Baik Sigit maupun Sahara sepakat pemerintah perlu memikirkan hal tersebut. Pemberian beasiswa, menurut pengamatan Sigit, banyak yang salah sasaran. Artinya, tak sedikit pula penerima beasiswa itu ternyata mahasiswa mampu. Oleh karena itu, ia berharap penerima beasiswa lebih selektif. “Program beasiswa cukup banyak, namun sering salah sasaran,” ucap Sigit yang alumni UNY itu.
Pihaknya berharap, kehadiran UU tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP) bukannya malah menyulitkan mahasiswa yang hendak meraih pendidikan tinggi. Apa jadinya bila biaya kuliah menjadi mahal dan tak terjangkau. Ia tak bisa membayangkan, kalau pemenuhan pendidikan tinggi hanya dinikmati segelintir orang.
Daya Tarik
Predikat Yogya sebagai Kota Pelajar dan Budaya tampaknya masih menjadi daya tarik bagi pendatang. Mahalnya biaya pendidikan dan biaya hidup ternyata tidak menyurutkan animo pelajar dari luar daerah untuk menuntut ilmu di Kota Yogya. Bahkan untuk mewujudkan keinginan tersebut tidak sedikit di antara mereka yang rela kuliah sambil bekerja.
Seperti dikemukakan Cucu Cahyana, mahasiswa semester V Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogya. Awalnya Cucu mengaku sempat ragu-ragu untuk datang ke Yogya. Adanya penelitian tentang pergaulan bebas yang cukup menghebohkan dan mahalnya biaya hidup menyurutkan niatnya melanjutkan studi di Yogya. Tapi setelah mendapat masukan dari berbagai pihak akhirnya anak keenam dari delapan bersaudara ini memutuskan kuliah di Yogya. “Untuk menghemat biaya pengeluaran saya sengaja tinggal di asrama Masjid Syuhada. Selain tidak perlu bayar kontrakan, wawasan saya juga semakin berkembang,” kata Cucu yang orangtuanya petani.
Cucu mengatakan, untuk biaya hidup dalam satu bulan minimal dibutuhkan Rp 500 ribu. Nominal tersebut sudah termasuk biaya makan, membeli pulsa dan buku. Kendati biaya hidup yang dibutuhkan tidak terlalu besar, Cucu selalu berusaha untuk mandiri dan tidak tergantung pada orangtua. “Sebagai mahasiswa yang hidup di perantauan mau tidak mau saya harus mandiri. Memang penghasilan yang saya peroleh tidak terlalu besar tapi saya merasa senang. Apalagi dengan bekerja di yayasan dan event organizer (EO), saya tidak hanya mendapat tambahan uang tapi juga ilmu,” paparnya.
Terus Naik
Hampir dipastikan, setiap tahun harga makanan, biaya kuliah dan sewa kos selalu saja naik. “Apa sih yang tidak naik tiap tahunnya. Sewa kos, misalnya. Pemilik kos-kosan rata-rata menaikkan harga sewanya antara Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu dari harga lama,” keluh Dimas Krismanto, mahasiswa STIE YKPN Jurusan Manajemen asal Wonosobo ini.
Sebagai mahasiswa Dimas mengaku susah sekali mengerem pengeluaran untuk makan, rokok dan jalan-jalan. Juga fotokopi. Setiap bulan bungsu empat bersaudara ini harus mengeluarkan uang Rp 150 ribu untuk bensin, sewa kos Rp 450 ribu dan pulsa Rp 300 ribu.
Sedangkan untuk makan Dimas menganggarkan uang paling sedikit Rp 30 ribu dan paling banyak Rp 50 ribu perhari untuk tiga kali makan. Atau, kira-kira Rp 1,2 juta hingga Rp 1,5 juta per bulan untuk biaya makan.
Sebagai mahasiswa, setiap bulan Dimas mendapatkan kiriman Rp 2 juta dari orangtuanya yang berprofesi wiraswasta. Uang tersebut hanya untuk memenuhi biaya kehidupan sehari-hari per bulan. Tidak termasuk biaya sewa kos dan kuliah. “Kalau untuk biaya kuliah dan kos, orangtua saya akan mengirimnya tersendiri,” kata Dimas.
Pengeluaran mahasiswa yang kuliah di Yogya, menurut Dimas, dipengaruhi oleh gaya hidup mahasiswa itu sendiri. “Tergantung orangnya saja. Teman saya misalnya, satu bulan hanya mendapat kiriman Rp 500 ribu dari orangtuanya, nyatanya ia masih bisa bertahan,” jelas Dimas.
Hal senada diungkapkan Navi Rimayati, mahasiswa UPN “Veteran” Jurusan Hubungan Internasional, semester tiga asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Menurutnya, pengeluaran mahasiswa sangat dipengaruhi taraf hidup orangtuanya. “Bila orangtuanya mampu ia pasti akan memilih tinggal di kos yang mahal dengan fasilitas yang lengkap. Tapi banyak juga yang hanya mampu menyewa kos dengan harga sedang-sedang saja. Tergantung status sosialnya,” katanya.
Navi mengatakan, mendapatkan uang dari orangtuanya setiap dua minggu sekali. Besarnya antara Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta. Uang itu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja.
Tasya, mahasiswi semester 8 Jurusan Akuntansi di STIE YKPN lain lagi. Ia mengatakan, pengeluarannya di Yogya sebagai mahasiswa lumayan banyak. “Tiap awal bulan saya mendapat kiriman Rp 2 juta. Belum satu bulan berlalu, biasanya saya sudah minta kiriman lagi. Jadi totalnya kira-kira Rp 3 juta,” bebernya.
Pengeluarannya itu, menurut Tasya yang berasal dari Samarinda, Kalimantan Timur ini, hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Karena untuk biaya kuliah dan kos orangtuanya membayarnya langsung ke kampus dan pengelola kos. Kalau biaya kuliahnya di STIE YKPN, SPP variabel Rp 60 ribu per SKS. Sedangkan SPP tetapnya Rp 1,3 juta. Pengeluaran paling banyak ia gunakan untuk membeli bensin. “Setiap minggu saya mengisi bensin Rp 150 ribu. Jadi setiap bulannya Rp 600 ribu,” ujar Tasya.
Harus Objektif
Tingginya biaya hidup di Yogya tak menyurutkan niat para mahasiswa luar daerah untuk menuntut ilmu. Agar kiriman dari orangtua tetap tersisa hingga akhir bulan memang harus mengencangkan ikat pinggang. Apalagi sekarang ini semua harga kebutuhan naik, sehingga menyebabkan biaya hidup mahasiswa membengkak.
Kepala Dinas Pendidikan DIY Prof Suwarsih Madya PhD mengatakan, mahal atau tidaknya biaya hidup tergantung dari mahasiswa itu sendiri. Ada 2 hal yang perlu diwaspadai dari tingginya biaya hidup, yakni nominal tinggi dan hasil yang dicapai.
Ia tidak menutup mata sekarang ini biaya hidup di Yogya cukup tinggi, namun demikian jika mahasiswa bisa mengelola, tak menjadi soal. “Suasana saat ini dengan tahun 1970-1980-an beda. Contohnya, sarana prasarana belajar sekarang ini sudah canggih tak seperti dulu. Semua itu butuh biaya,” katanya.
Dari sini bisa dilihat biayanya makin tinggi namun hasil yang dicapai juga maksimal, karena layanan tersebut akan memenuhi kualitas pendidikan, sehingga orang memandang kenaikan biaya hidup mahasiswa di Yogya harus objektif.
“Kalau dulu mahasiswa itu tinggal di pondokan sederhana kini beragam tipe pondokan ditawarkan sesuai selera. Tentunya makin lengkap fasilitasnya ya makin mahal. Semua itu tergantung dari mahasiswa itu sendiri. Banyak juga yang hidupnya numpang di masjid tapi bisa menyelesaikan S2,” kata Suwarsih seraya menambahkan pola konsumsi mahasiswa dipengaruhi pendidikan keluarga.
Meski biaya hidup di Yogya makin tinggi, namun setiap tahun masih menjadi favorit bagi calon mahasiswa. Meski ada penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya, namun biaya hidup bukan penyebab utama. Banyak faktor yang membuat animo mahasiswa kuliah di Yogya menurun.
Untuk meningkatkan kembali jumlah mahasiswa menuntut ilmu di Yogya, pihaknya juga melakukan promosi pendidikan ke sejumlah daerah antara lain Kalimantan Selatan dan Riau. Sebab menuntut ilmu di Yogya tak hanya mendapatkan ijazah formal tapi juga pengalaman hidup bermasyarakat. Faktor budaya ini secara tidak langsung ikut menjadikan Yogya sebagai Kota Budaya dan Pendidikan.
Suwarsih Madya menepis jika ada imej hanya anak dari keluarga mampu yang bisa kuliah. Sebab sekarang ini di sejumlah kampus diterapkan sistem subsidi silang untuk membantu mahasiswa kurang mampu. Selain itu dari pemerintah juga ada Bantuan Khusus Mahasiswa (BKM).
Informasi tentang beasiswa dan bantuan cukup banyak di kampus. Untuk itu ia meminta mahasiswa aktif mencari informasi tersebut. Jika benar anak kurang mampu dan berprestasi dinas menjamin bisa kuliah gratis.

Sumber: http://222.124.164.132/web/detail.php?sid=186759&actmenu=50

Menggunakan Kabel atau Nirkabel

Kalau kita lihat dari segi kenyamanan, jaringan nirkabel tipe ini merupakan tipe yang paling mudah dan nyaman untuk diinstal di rumah atau di kantor kecil . Sebuah komputer pada jaringan nirkabel memakai adapter jaringan khusus yang mengirimkan gelombang radio melalui udara. Komputer lain apa pun di dalam jangkauan itu yang juga memakai adapter jaringan nirkabel dapat menerima transmisi dan mampu berkomunikasi dengan baik, meskipun komputer-komputer dipisahkan oleh ruangan, dinding atau gedung. Di samping itu sistem ini pun paling mudah untuk diimplementasi-kan, karena tidak memerlukan kabel, namun tentu saja jika Anda memutuskan untuk menggunakan tipe ini perlu diperhitungkan biaya dan tentu saja dibatasi oleh jarak di antara komputer dalam suatu jaringan.
Saat ini sudah mulai banyak perusahaan untuk membuat standarisasi bagi jaringan nirkabel. Standar yang paling umum dan sudah dikenal antara lain adalah 802.11b, atau WiFi, yang menawarkan kecepatan sampai 11 Mbps. Teknologi ini dikembangkan oleh organisasi sama yang mengembangkan Ethernet, IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers, Inc.). Istilah WiFi sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari Wireless Ethernet.

Tipe Jaringan WiFi
Saat ini dikenal dua tipe jaringan WiFi yaitu Ad hoc dan infrastructure. Di dalam jaringan Ad hoc, setiap komputer dengan suatu adapter jaringan nirkabel berkomunikasi secara langsung dengan setiap komputer lain dengan adapter nirkabel. Supaya sistem ini bisa jalan dengan baik, maka masing-masing komputer harus berada di dalam satu lokasi yang sama. Dengan kata lain jaringan nirkabel akan lebih baik apabila komputer dalam jaringan ditempatkan dalam satu lokasi yang tidak berjauhan, misalnya dalam satu ruangan atau dalam satu lokasi tertentu.
Apabila Anda akan menginstalasi jaringan WiFi Ad hoc sebenarnya cukup praktis. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa dengan sistem ini Anda dapat menyambung atau menghubungkan komputer dalam suatu jaringan dengan jangkauan 100 kaki. Di samping itu Ad hoc sangat bermanfaat dan praktis apabila jaringan ini digunakan sewaktu-waktu, misalnya dalam suatu seminar, diskusi, rapat dan sebagainya.
Jarang untuk jaringan WiFi berbeda-beda tergantung jenis dan pabrik pembuatan adapter yang digunakan. Selain itu masalah jangkauan ini juga tergantung jumlah titik akses dan kecepatan yang diperlukan untuk mengakses suatu jaringan berbasis WiFI.
Apabila Anda akan menghubungkan lebih dari dua komputer yang jaraknya lebih dari 100 kaki, maka yang perlu diperhatikan adalah proses setting atau setup jaringan infrastruktur WiFi. Sebenarnya tipe jaringan ini didasarkan pada suatu titik akses yang menggunakan adapter nirkabel ataupun bisa juga dicantelkan ke jaringan Ethernet. Titik akses dengan tipe ini membolehkan jarak yang lebih jauh dibanding jaringan Ad hoc, karena masing-masing komputer dengan adapter nirkabel perlu berada di dalam jangkauan titik akses saja dan bukan dilingkungan yang lebih luas.
Anda mungkin pernah mendengar standar jaringan sebelumnya? Yaitu HomeRF. Tipe ini kalah bersaing dengan WiFi. HomeRF merupakan spesifikasi yang tidak jauh berbeda dengan WiFi, bahkan saat ini menawarkan kecepatan 1 Mbps. Selain itu ada standar yaitu Bluetooth. Standar ini didesain untuk membuat PAN (Personal Area Network) yang mengizinkan device berkomunikasi satu sama lain tanpa kabel. Misalnya, komputer notebook, personal digital assistant, dan telepon selular mendukung Bluetooth, maka masing-masing device dapat berkomunikasi dengan device lainnya hanya dengan berada di dalam proximity yang dekat.
Jadi dengan demikian tiga standar tersebut mirip dalam desain teknisnya tetapi tidak kompatibel satu sama lain. Bagi standar yang didesain untuk jaringan di rumah atau di kantor kecil, WiFi menawarkan kecepatan koneksi yangh lebih baik. HomeRF lebih kuat tetapi lambat dibanding WiFi. Bluetooth dirancang hanya untuk PAN (Personal Area Network).
Beberapa tipe koneksi nirkabel lainnya memakai infra merah sebagai pengganti gelombang radio. Pemakaian infra merah praktis agak terbatas karena kecepatannya sedikit lebih lambat dan komputer-komputer harus berada di dalam satu lingkungan yang harus berdekatan dan kelihatan satu sama lain agar bisa berkomunikasi.
Microsoft Windows Vista menyediakan piranti-piranti baru yang cukup akurat dan canggih yang membuat jaringan dengan WiFi menjadi lebih mudah. Konfigurasi jaringan nirkabelnya yang otomatis mendukung jaringan WiFi dan menghilangkan perkiraan proses konfigurasi jaringan nirkabel. Setelah Anda mengaktifkan konfigurasi jaringan nirkabelnya yang otomatis, Microsoft Windows Vista mendeteksi jaringan nirkabel yang tersedia.

Memakai Jaringan Saluran Telepon
Saat ini sebagian besar kantor dan perumahan sudah memasang dan menggunakan telepon sebagai sarana komunikasi. Saya yakin rumah Anda pun sudah memasang line telepon. Jaringan saluran telepon memanfaatkan keuntungan dari pemasangan kabel kawat untuk menghubungkan komputer-komputer Anda. Teknologi ini didukung dan distandarisasikan oleh sekelompok pakar industri yang disebut Home PNA (Home Phoneline Networking Alliance) dan teknologi ini bisa beroperasi dengan memanfaatkan keuntungan dari bandwidth saluran telepon yang tidak dipakai. Jaringan saluran telepon tidak terganggu dengan layanan telepon biasa Anda, sehingga Anda masih dapat menelepon dan memakai jaringan rumah Anda dalam waktu bersamaan.
Jaringan saluran telepon tidak sama seperti koneksi memakai telepon. Dengan koneksi memakai telepon, satu komputer pada jaringan Anda memakai saluran telepon untuk berhubungan ke Internet. Dengan jaringan saluran telepon, masing-masing komputer pada jaringan dipasang ke saluran telepon, tetapi masing-masing komputer itu pada dasarnya tidak melakukan sambungan telepon apa pun. Sebaliknya, masing-masing komputer itu memakai bandwidth ekstra pada kabel telepon fisik untuk berkomunikasi satu sama lain. Anda dapat mempunyai jaringan saluran telepon yang menghubungkan semua komputer Anda dan melakukan koneksi memakai telepon dari salah satu komputer dalam waktu bersamaan.
Untuk memakai saluran telepon Anda, Anda tidak perlu memasang kabel baru apa pun atau memakai hub jaringan, tetapi Anda harus memastikan bahwa stopkontak telepon letaknya di dekat setiap komputer yang ingin Anda hubungkan ke jaringan. Satu-satunya hardware baru yang Anda butuhkan adalah adapter jaringan saluran telepon bagi setiap komputer dan kabel telepon yang cukup untuk dipasang dari komputer ke stopkontak telepon. Pasang saja kabel telepon ke stopkontak telepon di dekat komputer Anda, lalu pasang ujung kabel yang lain ke adapter jaringan saluran telepon yang sesuai. Namun untuk sistem ini di Indonesia kelihatannya masih jarang digunakan karena berbagai hal. Perlu diketahui bahwa jaringan komputer menggunakan saluran telepon secara ekonomis memang jauh lebih murah dan kecepatannya pun lumayan yaitu sekitar 10 Mbps.

Memakai Jaringan Ethernet
Jaringan komputer menggunakan Ethernet adalah tipe koneksi jaringan yang sangat populer bagi kebanyakan pemakai di Indonesia. Ethernet relatif tidak mahal untuk dipakai dan juga menyediakan cara yang sangat cepat baik untuk proses instalasi, setting maupun dalam hal pengiriman informasi di antara komputer-komputer yang terkoneksi ke jaringan. Saat ini ada dua tipe kabel Ethernet, yaitu coaxial dan UTP (unshielded twisted pair). Kabel coaxial berbentuk seperti tipe kabel yang dipakai untuk antena televisi, sedangkan kabel UTP menyerupai kabel telepon dengan konektor yang sedikit lebih besar. Saat ini kemungkinan besar orang sudah tidak lagi menggunakan jaringan Ethernet coaxial karena UTP sudah menjadi trend dan sudah menjadi pilihan utama. Bagi pemakaian jaringan, Anda membutuhkan tipe kabel UTP yang dinamakan Category 5 (Cat5) UTP atau 10/100BaseT Cat5. Suatu jaringan yang didasarkan pada kabel Cat5 UTP mengharuskan Anda mempunyai hardware tambahan yang dinamakan hub apabila jaringan komputer melibatkan komputer lebih dari 2 unit.
Sedangkan mengenai kelemahan utama jaringan yang didasarkan pada Cat5 UTP adalah jumlah pengkabelan yang mungkin dibutuhkan. Bila Anda mempunyai beberapa komputer yang tersebar di beberapa ruangan, maka Anda cukup banyak kabel, konektor.
Anda mungkin sudah mengetahui bahwa saat ini banyak digunakan kabel Cat5 UTP yang sudah diinstalasi. Untuk mengetahui apakah kabel tersebut jenis Cat5 UTP atau bukan Anda dapat melihatnya dari stopkontak dan periksa pelatnya. Apakah stopkontak itu merupakan konektor RJ-11 yang normal atau stopkontak itu tampaknya jauh lebih besar. Kalau bentuk konektor itu seperti stopkontak telepon tetapi lebih besar, kemungkinan konektor tersebut adalah RJ-45, yang merupakan tipe konektor yang dipakai dengan Cat5 UTP.
Memilih Kecepatan Ethernet
Seperti kita ketahui saat ini bahwa HUB dan NIC atau Ethernet dikenal ada dua kecepatan yang paling umum yaitu Ethernet dan Fast Ethernet. Kecepatan akses Ethernet dapat digunakan sebagai sarana tukar menukar informasi dengan kecepatan 10 Mbps, sedangkan Fast Ethernet bisa digunakan untuk tukar menukar data dalam 100 Mbps.
Apabila di kantor atau di rumah Anda mempunyai komputer kurang dari delapan unit dan semuanya terkoneksi ke jaringan dan semuanya digunakan untuk mengakses Internet, printer sharing, maka Ethernet 10 Mbps adalah pilihan yang paling murah dan kecepatannya pun cukup bisa diandalkan. Kemudian apabila Anda merencanakan memakai jaringan untuk berbagai keperluan, misalnya mendengarkan musik, film, menyetel musik, tukar menukar file grafis, internet, printer sharing dan lain-lain, maka kartu jaringan yang paling sesuai adalah Fast Ethernet.
Kemudian apabila Anda akan menggunakan berbagai tipe koneksi jaringan, seperti Ethernet yang digabungkan dengan saluran telepon, nirkabel, dan lain-lain, maka pemakaian HUB dan NIC atau Ethernet yang 100 Mbps merupakan kebutuhan.

Sumber: www.pranatalipi.go.id

Kiat Menghalau Virus & Hacker

Para peneliti diberbagai lembaga penelitian sering mengeluh akibat banyaknya gangguan jaringan komputer yang terkoneksi ke Internet. Padahal jaringan tersebut merupakan kebutuhan untuk mencari informasi, bahan perbandingan, maupun literatur dari suatu penelitian yang sedang ditangani.
Serbagai contoh beberapa waktu lalu jaringan komputer sempat dihebohkan dengan menyebarnya virus Worm sasser yang menyerang beberapa server di dunia termasuk di Indonesia. Dengan menyebarnya virus tersebut jaringan komputer banyak mengalami gangguan yang mengakibatkan rusaknya system dalam jaringan tersebut.
Seperti kita ketahui bahwa antivirus selalu ketinggalan satu langkah dari virusnya, biasanya antivirus diciptakan setelah virusnya menyebar dan merusak system komputer yang ada. Umumnya antivirus yang dikembangkan saat ini bisa dikatakan hampir tidak efektif dalam membasmi virus. Berbagai antivirus terus dikembangkan untuk mengatasinya, namun pada saat yang sama virus-virus baru pun muncul kembali dan tidak bisa dibasmi oleh antivirus yang sudah ada. Sebagai contoh beberapa waktu lalu sempat gentayangan virus Nimbda, CodeRed, Slammer , blasster worms , Sessar, dan sebagainya yang tergolong virus komputer generasi baru yang masih sulit dilumpuhkan.
Memang jika komputer yang kita gunakan hanya dipakai dirumah atau dikantor tanpa dilengkapi dengan disket dan tidak terhubung ke jaringan global virus-vurus baru tidak akan masuk ke komputer tersebut, tetapi jika komputer yang digunakan terhubung dalam jaringan LAN, WAN dan Internet, sangat sulit untuk menghindari datangnya virus tersebut, pasalnya virus-virus generasi baru umumnya masuk melalui e-mail, download file, membrowse dokumen yang ada di Internet dan sebagainya.
Sejalan dengan menjamurnya virus tersebut Cisco Systems telah mengembangkan suatu sistem pengamanan data dari serangan virus. Dalam hal ini, perlindungan terhadap ancaman yang akan menyerang server dan sistem jaringan komputer yang dikenal dengan endpoint.
Berbeda dengan cara yang diterapkan selama ini, sistem yang diterapkan Cisco Security Agent (CSA) adalah tidak membunuh virus sejak awal ketika ia mulai masuk ke data atau program. Karenanya, CSA tidak masuk kategori antivirus, sekalipun secara operasional memiliki fungsi atau peran menangkal dan melumpuhkan virus dan dampak worm.
Dalam hal ini, CSA akan melakukan 'penghadangan' terhadap virus ketika ia mulai merusak sistim dan jaringan komputer atau file. Jadi utamanya adalah bukan program anti virus, karena sia-sia kalau virus diperangi, tapi bagaimana melakukan penjinakan terhadap virus yang masuk.
Dalam bahasa yang sederhana, CSA memiliki peran sebagai penjaga gerbang terdepan dari suatu jaringan. CSA akan melakukan indentifikasi serta melakukan penghadangan terhadap perilaku-perilaku yang bernada merusak--tentu saja terhadap file atau jaringan--, sekaligus menghilangkan ancaman yang teridentifikasi tadi, baik yang telah diketahui jenisnya maupun yang belum. CSA akan dipasang di destop atau server.
Tak hanya memberikan perlindungan, CSA juga mampu mengkombinasikan dan mengembangkan fungsi-fungsi keamanan endpoint melalui penghadangan berbagai macam ancaman, mendistribsukan kemampuan firewall, proteksi terhadap kode-kode yang dapat merusak sistem, menghadirkan realiabilitas operating system dan konsolidasi log audit.
Berdasar studi yang dilakukan Cisco Systems, ada lima tahap serangkan virus ke komputer. Tahap pertama disebut probe. Pada tahapan ini, virus seakan-akan melakukan indentifikasi kelemahan-kelemahan program atau data. Virus hanya berkeliling ke masing-maing jaringan Tahap kedua adalah penetrate. Virus setelah mengetahui kelemahan langsung masuk dalam jaringan dan disitu mereka hanya berputar-putar saja. Pada tahap ini virus juga tidak akan mengganggu jalannya jaringan karena selalu berkeliling.
Tahap ketiga, disebut dengan persist. Virus setelah berkeling dan mungkin merasa lelah atau sudah mengetahui kelemahan file, ia akan berada di file tersebut. Di sini virus sudah dianggap berbahaya sebab sebagian sudah ada data-data yang ditempati.
Tahap selanjutnya disebut propagade. Setelah mengetahui kelemahan baru menjalar ke file atau program lain. Terakhir disebut paralyze dimana virus itu sudah mencari teman dan merusak sistem.
Walaupun CSA (Cisco Security Agent) bisa dikatakan sukses, tetapi memang teknologi virus jauh lebih maju dari antivirusnya. Dengan demikian jangan heran jika banyak server dan komputer yang diganggu oerang virus, bahkan tidak hanya virus serangan juga dateng dari para hacker, yang berakibat jauh lebih fatal dibandingkan dengan gangguan virus.
Akhirnya karena seringnya serangan virus, worm dan gangguan hacker melanda dunia perkomputeran dan jaringan di dunia ini, maka dua raksasa teknologi informasi terkemuka dunia, yaitu IBM dan Cisco. Kolaborasi dua raksasa ini, dimaksudkan untuk mengamankan pemakai network dari berbagai ancaman seperti hacker, gangguan virus dan worms.
Kalangan bisnis memang mengeluhkan sistem security yang tidak efektif dan efisien sebagai akibat dari penggunaan produk dan layanan yang beraneka ragam. Dunia bisnis dan pemerintah menyadari bahwa mereka membutuhkan cara yang lebih efektif untuk melindungi bisnis mereka dari ancaman hacker, memerangi virus dan worms, sekaligus mengendalikan akses karyawan, pelanggan dan mitra bisnis ke data dan aplikasi internal.
Pendekatan otomatis terhadap sistem informasi kemanan ini akan menyederhanakan sistem keamanan, mengurangi pengimplementasian dan biaya administrasi, serta meningkatkan produktifitas bisnis. Sehingga, sistem-sistem, aplikasi-aplikasi dan jaringan-jaringan dapat dilindungi dengan mengintegrasikan teknologi sekuriti. Titik-titik keamanan utama yang telah diperkokoh ini akan membantu mendeteksi setiap ancaman yang muncul. Ketika terjadi ancaman, atau ketidak cocokan pada suatu sistem, teknologi sekuriti ini dapat secara otomatis beradaptasi dengan kebocoran security dan membantu mengurangi biaya perbaikan yang terkait.
Sebagai pemanufaktur berbagai komponen semikonduktor dan integrated circuit yang terkemuka, National Semiconductor memahami tantangan yang berkaitan dengan penerapan sistem security ujung-ke-ujung yang efektif ketika memilih produk-produk dari berbagai vendor,'' tutur Ulrich Seif, senior vice president dan chief information officer, National Semiconductor. Ia menilai, aliansi dua perusahaan sekuriti yang terkemuka di industri ini dapat membantu mengatasi tantangan sekuriti tersebut. Selain berpotensi untuk secara dramatis meningkatkan sekuriti, aliansi tersebut juga dapat mengurangi resiko dan biaya.
Integrasi baru antara piranti lunak IBM Tivoli Identity Manager dan Cisco Secure Access Control Server (ACS), misalnya, dapat membantu pelanggan mengurangi biaya dengan mengelola sejumlah besar karyawan, mitra bisnis dan identitas pelanggan pada aplikasi bisnis yang terhubung dengan jaringan. Hal ini dapat mengurangi resiko sekuriti yang umum, seperti rekening pengguna yang sudah tidak berlaku lagi, yang mengganggu 60 persen perusahaan-perusahaan besar dan dapat menjurus ke pencurian identitas atau pencurian hak intelektual. Integrasi baru ini juga dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan karyawan baru agar menjadi produktif dengan akses penuh ke semua aplikasi dan infrastruktur jaringan yang dibutuhkan.
Perusahaan-perusahaan kini dapat menggunakan chip sekuriti yang tertanam. Dengan menggunakan informasi otentifikasi terenkripsi yang disimpan di dalam perangkat keras komputer, ditambah dengan konektifitas aman, perusahaan-perusahaan dapat mencegah akses jaringan jarak jauh yang tidak berwenang. Cisco Security Agent juga akan diintegrasikan dengan klien-klien dan server-server IBM. Integrasi ini akan membantu menyediakan proteksi jaringan day zero yang dinamis terhadap virus dan worms yang belum dapat ditemukan atau pertahanan yang dibutuhkan karena perlunya untuk secara kontinu meng-update piranti lunak sekuriti titik akhir.
IBM juga akan bergabung dalam program Cisco Network Admission Control (NAC) dan berencana untuk mengintegrasikan piranti lunak dengan produk-produk infrastruktur Cisco. Program Cisco NAC tersebut menawarkan sekuriti canggih dalam jaringan yang memungkinkan pelanggan untuk menguji status sekuriti di titik-titik akhir, seperti pada PC dan server, serta secara otomatis menerima atau menolak permohonan akses titik akhir ke jaringan dan sumber daya sistem yang penting, berdasarkan kebijakan sekuriti TI korporat pelanggan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Partisipasi IBM dalam program Cisco NAC akan memperluas kemampuannya untuk secara otomatis menguji credential sistem dan aplikasi, serta menyediakan strategi perbaikan yang lebih efektif untuk titik-titik akhir yang tidak sesuai dan menjadi ancaman sekuriti bagi perusahaan.
Aliansi strategis global antara IBM dan Cisco menawarkan solusi-solusi e-business yang terintegrasi dan unggul di industri. Kedua perusahaan ini memanfaatkan kekuatan mereka di bidang infrastruktur Internet, sistem-sistem e-business, jaringan, kemanan dan layanan untuk menghantarkan solusi bisnis Intenet ujung-ke-ujung kepada perusahaan-perusahaan dan penyedia layanan.

Sumber: http://www.pranata.lipi.go.id/

Gratis, Pamer Dokumen MS Office di Internet

Seattle - Ingin memamerkan bagusnya tulisan Microsoft Word Anda atau indahnya desain presentasi PowerPoint? Atau ingin mengajak pacar turut melihat dan mengomentarinya secara online? Kini, hal itu bisa diwujudkan.

Semua itu karena Microsoft merilis situs untuk Office yang memungkinkan pengguna menyimpan, berbagi atau berkomentar tentang berbagai dokumen Office di Microsoft Office Live Workspace. Saat ini, pengguna yang berminat bisa mendaftarkan diri untuk menjadi anggotanya dalam versi beta awal.

Office Live Workspace punya kapasitas 250 Mb untuk tiap pengguna sebagai sarana menyimpan sekitar 1000 dokumen Office. Pengguna bisa meng-upload file Word, Excel maupun Powerpoint. Juga bisa dikirim e-mail untuk teman dan mengundang mereka membaca atau berkomentar atas dokumen yang ditampilkan.

Pengguna Hotmail, Xbox Live dan juga mereka yang memiliki akun Microsoft lainnya bisa log on di Workspace. Layanan ini kompatibel dengan Office 2003 maupun 2007.

Layanan Office Live Workspace ini berbeda dengan Office Live, tool terdahulu yang dikembangkan Microsoft untuk menolong pelaku bisnis kecil menciptakan situs serta iklan online. Agar tak membingungkan, Office Live akan berganti nama menjadi Office Live Small Business. Demikian pernyataan dari Chris Capossela, Corporate Vice President Divisi Bisnis Software Microsoft.

Fitur Office Live Workspace ini mirip dengan layanan Google Docs. Bedanya, Google Docs memungkinkan pengguna untuk membuat dokumen baru dan tidak mensyaratkan pengguna telah membeli piranti lunak tertentu.


Sumber: www.detikinet.com

OS 'Sembarang Tempat' Puppy Linux 3.0 Meluncur

Jakarta - Bagi mereka yang ingin kenal dengan yang namanya Linux namun malas jika harus meng-install sistem operasi (OS) ke hardisk mungkin bisa mencoba Puppy Linux.

Pasalnya, OS ini mampu dijalankan langsung dari CD dan USB tanpa harus mengkopi ke hardisk. Dengan kata lain, OS ini bisa disebut sebagai sistem operasi 'sembarang tempat'. Kini, versi terbarunya pun siap meluncur.

Keunikan inilah yang membuat Puppy Linux berbeda dari OS lainnya. Versi terbaru dari OS ini -- Puppy Linux 3.0 -- juga masih menyedot ukuran yang cukup mungil, tak sampai 100 Mb.

Meski mungil, Puppy diklaim punya desain yang handal, mudah digunakan serta berfitur optimal. Aplikasi bawaan yang disertakan pun cukup banyak termasuk Sea Monkey/Mozilla Application Suite, AbiWord, Sodipodi ataupun Gnumeric.

Dengan kelebihannya, Puppy juga bisa digunakan dalam berbagai komputer lama, sarana demo pengenalan Linux ataupun sebagai sistem operasi darurat.

Menurut pengembangnya, Barry Kauler, Puppy Linux 3.0 telah mengalami upgrade cukup banyak dari versi sebelumnya. Salah satunya terkait kompabilitas Puppy Linux dengan distro Linux lawas, Slackware. "Meski demikian, Puppy bukanlah kloning dari Slackaware. Puppy benar-benar unik," tukas Kauler.

Sumber: www.detikinet.com

New Company Discovers Cutting Edge Advertising Method, and They're Going To Pay YOU To Participate!

They are NOT a spyware company, and it is not a scam. I assure you that I have done my research on this one, and they are a legitimate company that has come up with an innovative advertising method.
Not only that, but they’re combining their new advertising technology with a multi-tiered viral referral program, which allows you to potentially earn money from your entire downline 5 levels deep.
This is also NOT some MLM scheme. There is an MLM element to it, but all of the money you earn would come directly from the company and not from the people at the bottom of the pyramid. So there is really no way for anyone to lose from it.
AGLOCO comes from some of the same people who essentially invented the Paid-to-Surf concept with AllAdvantage. That company paid over $120 MILLION to its members in it's short existence. If you want proof, you can read about it in Wikipedia. This time around, they are building a sustainable business, and while I can not make any specific claims, I think it will be the biggest payout in the history of this industry.
OK, and not only is there a potential to make money from it, they are actually giving OWNERSHIP of the company to their members. That’s right, if you sign up and refer some other people, you will own a piece of the company.
For anyone who is skeptical about this, I totally understand. I was skeptical too until I researched it, and of course only time will tell if the company grows the way they expect it to.
If you’re not sure if you want to dive in, I suggest watching this 33-minute video in which well-known blogger Robert Scoble interviews two of the top guys from AGLOCO. Scoble gets downright skeptical at times, and he asks the questions you’re probably thinking right now…

Or Alternate Go To My Link

N. Hamid Sutanto, AMd
Agloco Agent
Leader Operator of Globall Cyber Media Yogyakarta

No nasty surprises, says MYOB

ACCOUNTING software maker MYOB has assured investors there will be no nasty surprises when it hands down its half year results.
The company has reaffirmed expectations that it will deliver a 13 per cent year-on-year increase in revenue for the six months to June 30, as well as earnings before interest, tax, depreciation and amortisation (EBITDA) of more than $37 million.
It also gave an upbeat assessment of its prospects in the second half.
In a statement to the Australian Securities Exchange, MYOB said that its first half new software sales are on track to rise 15 per cent over the previous corresponding period.
Maintenance revenue is on track to improve 13 per cent and the company's Asian business is expected to deliver revenue growth of 40 per cent following a successful rebranding exercise in the region.
"Indications for the second half are excellent, with new software and services in particular expected to lead the growth," MYOB's chief financial officer, Simon Martin said.
"I'm pleased to confirm that MYOB is continuing to perform to plan in terms of revenue and EBITDA growth across the business, and is on track to deliver results for the full year in line with guidance given in February.
"Importantly, our investments in a number of new and exciting initiatives are beginning to take shape, which will help deliver on our long-term vision for the business."
Mr Martin said that MYOB made a $1.6 million investment in its China business during the first half of the year. It also funnelled an additional $600,000 in capital into its Accountants Resourcing division.